Judul: Merdeka Square, Intrik Perebutan Takhta Istana, 1965-1967
Penulis: Kerry B. Collison
Penerbit: Narasi
Tebal: 664 hal
Harga: Rp 85.000
"Bagaimana kalau kita memanfaatkan tanggal lima Oktober?" saran Yani, ketika Dewan Jenderal mengadakan rapat untuk melakukan perlawanan terhadap komunis pada 5 Oktober.
"...kita harus melangsungkan gerakan sebelum 5 Oktober. ...dan menangkap (anggota) Dewan itu pada hari kemerdekaan Cina?" Kata Soebandrio, ketika mereka (Aidit, Soebandrio, dan Omar Dhani) membahas rencana untuk menghalangi rencana Nasution mengambil alih negara.
***
Peristiwa 1965 merupakan puncak dari segala pertarungan ideologis. Skenario-skenario politik pelbagai pihak dimainkan seperti kisah "Bharatayudha" (perang saudara dalam tradisi pewayangan Jawa). Pada masa pemerintahannya, Soekarno menerapkan kebijakan politik Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) sebagai upaya mempersatukan bangsa Indonesia. Akan tetapi di tengah-tengah perjalanan, PKI mendapat peluang untuk lebih dekat pada pemerintah. Karena dianggap terlalu lama berkuasa, terjadilah perebutan pengaruh ideologis, khususnya antara Angkatan Darat dan PKI. Akibat konflik ini rakyat sipil yang tidak tahu apa-apa menjadi korban, layaknya wayang, yang siap "dikorbankan" oleh dalangnya.
Merdeka Square merupakan karangan fiksi yang ditulis Kerry B. Collison, semasa ia tinggal di Vietnam. Buku itu ditulis berdasarkan imajinasi dan penelitian atas fakta-fakta sejarah serta ingatan pribadinya selam bertugas di Jakarta. Memaparkan tentang pertarungan dua kubu, Angkatan Darat dan PKI, yang klimaks pada 30 September 1965. Bagaimana kisah selanjutnya? Dan siapakah pemenang konflik perebutan kuasa ini?
Labels: Buku, Novel, Sejarah, Sospol, Terjemahan